Rabu, 02 Juni 2010

Prestasi warga LDII Cilacap

Sepasang gaun pengantin yang terbuat dari limbah sampah plastik telah diciptakan oleh sebuah Lembaga Kursus dan Pelatihan (LPK) "Bu Nandang" di Cilacap, Jawa Tengah. Sepasang gaun pengantin tersebut dibuat untuk menyambut hari lingkungan hidup sedunia dan sebuah acara pernikahan yang akan jatuh pada tanggal 5 Juni esok.


"Iya sepasang gaun pengantin ini sengaja kami buat untuk menyambut hari lingkungan hidup sedunia," jelas pengelola LKP "Bu Nandang" Erni Suhaina Ilham Fadzry, saat dikunjungi detikcom, di Cilacap, Rabu (02/06/2010).

Dia menjelaskan, agar nyaman digunakan dirinya menggunakan kain spanduk bekas pada bagian dalamnya dan menempelkan kantong plastik bekas pada bagian luar yang sebelumnya telah dikreasi agar lebih menarik.

Tak hanya gaun pengantin, pakaian untuk panitia pun nantinya akan menggunakan kantong plastik bekas dan sepanduk.

Sedangkan cendera mata untuk para tamu undangan juga terbuat dari Limbah Non B3 (limbah tidak berbahaya) seperti sedotan bekas, botol air mineral bekas, kertas bekas, hingga Compect Disk (CD) bekas.

Pesta pernikahan yang akan digelar pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia itu juga mendapat dukungan penuh dari Pertamina Refinery Unit IV Cilacap yang peduli terhadap Pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Pesta pernikahan dengan menggunakan gaun pengantin dari limbah Non B3 ini diharapkan dapat mengubah sudut pandang masyarakat terhadap pemanfaatan limbah sampah yang selama ini terabaikan," jelas Public Relations Section Head Pertamina RU IV Cilacap, Kurdi Susanto.

"Pesta pernikahan dengan memanfaatkan limbah Non B3 ini nantinya juga akan dicatat oleh Museum Rekor Indonesia," katanya.

Sumber : DetikNews.com

baca selengkapnya...>>>

Minggu, 30 Mei 2010

LDII Bali adakan penyuluhan kesehatan

Kecenderungan meningkatnya jumlah warga yang menderita diabetes atau penyakit gula darah, termasuk di Bali, perlu disikapi dengan terus membudayakan pola hidup sehat, sekaligus menjadikan hal itu sebagai bagian gaya hidup yang nikmat dan menyenangkan.

"Perlu terus dibudayakan pola hidup sehat yang sesuai bagi masing-masing penderita diabetes, hingga mereka bisa merasakan nikmatnya hidup dengan penyakit gula. Jika itu terwujud, maka diabetes tidak lagi dianggap sebagai penyakit," kata dr Tjokorda Gde Dharmayuda SpPD KHOM di Denpasar, Minggu.

Tim Paliatif RSUP Sanglah, Denpasar itu, menyampaikan hal tersebut pada penyuluhan kesehatan tentang diabetes melitus di hadapan sekitar 1.000 warga dalam kegiatan sosial yang diselenggarakan di Gedung Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Provinsi Bali di Padangsambian, Denpasar.

Menurut Gde Darmayuda, sebenarnya sudah banyak penderita diabetes yang mampu hidup sehat, nikmat dan panjang umur, berkat keberhasilan menjalankan pola hidup sehat yang sesuai kondisi masing-masing. Mereka mampu menikmatinya sebagai bagian dari gaya hidup.

Namun upaya untuk terus menyebarluaskan fakta keberhasilan tersebut hingga mampu membalik anggapan diabetes bukan lagi sebagai penyakit, masih perlu kerja keras berbagai pihak untuk turut mensosialisasikannya.

"Mereka yang sudah mampu menikmati hidup sehat dengan diabetes, perlu kita ajak dalam sosialisasi, sehingga dapat segera mempengaruhi para penderita yang masih menjadikan diabetes sebagai penyakit yang menyusahkan," tutur dokter yang menangani bidang tugas meringankan/meredakan penderita penyakit tersebut.

Diingatkan bahwa penerapan pola hidup sehat bagi masing-masing penderita diabetes berbeda-beda, terutama untuk pola makan yang perlu disesuaikan dengan golongan darahnya.

"Pemilik golongan darah O, tentu malah menjadi tidak sehat jika diberikan susu hewani. Kecuali susu kedelai. Demikian pula pemilik golongan darah A, B dan AB, juga perlu menyesuaikan makanan yang tepat. Itu ada buku petunjuknya," tambah Darmayuda.

Ketua LDII Kota Denpasar Ahmad Yani Arso, maupun Ketua LDII Kabupaten Badung Hardilan, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa banyak anggota dan warga simpatisan organisasi kemasyarakatan tersebut yang menderita diabetes, bahkan beberapa orang meninggal dunia.

Pada acara yang didukung Stikes Wina Medika PPNI Bali itu, juga terungkap bahwa di RSUP Sanglah saja, kini setiap hari rata-rata mencapai sekitar 70 orang memeriksakan kondisi penyakit yang ditandai sekresi dan ekskresi urine dalam jumlah banyak itu.

Ketua DPD LDII Provinsi Bali Olih S Karso, yang juga Pembantu Dekan I FSRD Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, berharap melalui penyuluhan tersebut warga dapat terus membangun pola hidup sehat dan yang menderita diabetes mampu terus hidup sehat.

Pada kesempatan itu dari sekitar 1.000 warga komunitas LDII yang hadir, 300 orang di antaranya mendapatkan kesempatan melakukan pemeriksaan diabetes, tekanan darah dan lainnya secara cuma-cuma, dengan diberikan kartu khusus.(*)

Sumber: ANTARA News


baca selengkapnya...>>>

Workshop GIS LDII BALI Gelombang II

Lembaga Dakwah Islam Indonesia Provinsi Bali kembali menggelar program pelatihan gratis bagi mereka yang ingin menjadi bloger, sekaligus mendukung gerakan penggunaan internet atau dunia maya secara sehat.

Ketua Panitia Gerakan Internet Sehat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali Gaguk Wiharsono, di Denpasar, Sabtu, menjelaskan, pelaksanaan kegiatan yang kedua di Gedung Serbaguna LDII Bali di Padang Gria, Denpasar, sejak Jumat (28/5) pagi diikuti 40 peserta.


Sebagaimana pelatihan pertama beberapa bulan lalu, katanya, kali ini juga melibatkan infrastruktur dari tim teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang terdiri atas para praktisi muda di bidangnya yang berada di bawah naungan DPD LDII Provinsi Bali.

Menurut Gaguk Wiharsono, melalui pelatihan kali ini bertema "Dengan Gerakan Internet Sehat Kita Ciptakan Bloger Beretika", diharapkan mampu memberikan pemahaman untuk menjadi bloger dan memanfaatkan dunia maya sebagaimana mestinya.

Melalui penyelenggaraan pelatihan ini, para peserta diharapkan semakin mengerti arti penting pemanfaatan internet, sehingga terbentuk kelompok bloger yang mengedepankan etika dalam beraktivitas di dunia maya.

"Dengan pelatihan ini kami berharap tercipta bloger-bloger yang bertanggung jawab dan beretika, sehingga internet menjadi ajang komunikasi yang aman bagi penggunanya," terang Gaguk.

Dalam pelatihan ini diberikan beberapa materi, yaitu pembuatan blog yang baik dan kreatif, teknik penulisan berita, fotografi, dan beberapa materi lainnya.

Peserta yang terdiri para bloger pemula maupun senior, berasal dari berbagai daerah di Bali, seperti Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, Karang Asem, Jembrana dan Kabupaten Badung.

"Kami mengharapkan kelak bisa terwujud satu juta bloger beretika yang hanya memberikan informasi yang positif, benar, dan bermanfaat dalam kegiatan berinternet yang mereka lakukan," kata Gaguk.(*)
sumber : ANTARA News
baca selengkapnya...>>>